Siapa pun yang akan membaca Surat ini, Surat ini untuk seseorang yg aku kasihi. dan bahkan aku tidak tau bagaimana bisa, aku bisa sangat mengasihi orang ini. semoga tulisan ini bisa sedikit meredakan rasa sesak di dalam dada ku. aku pernah bilang, kalau aku menulis itu hanya pada saat aku sedang kasmaran, tapi kali ini tidak. aku sedang patah hati. aku sedang tidak baik-baik saja.
berjalan 4 bulan, aku dan kamu saling mengenal satu sama lain. kamu perempuan dengan penuh ambisi dan aku lelaki yang penuh rasa sabar. aku sangat mengapresiasi bagaimana waktu mempertemukan aku dan kamu. kamu mengenalku dengan nama Abdullah, sangat misterius bukan?. aku memang bukan seseorang yang bisa terbuka dengan seseorang. apalagi kalau orang yang tidak aku kenal sama sekali bentuk dan rupanya. tapi yang aku tau, kamu perempuan yang baik. perempuan yang menjaga dirinya, perempuan yang kuat, perempuan yang penuh dengan keunikan. yang saat itu bisa membuat aku sedikit percaya, kalau kamu orang yg akan aku perjuangkan sampai kematian menjemput diriku sendiri.
aku yang awalnya menutup diri akan dunia ini, perlahan bisa yakin kalau cinta itu mungkin benar adanya. aku bahkan tidak pernah merisaukan jarak antara kita, sejauh apapun itu. karena aku yakin kalau rusuk yang ada padamu itu, tidak akan pergi menjauh dari pemiliknya.
hari berganti hari, bulan berganti bulan. yang bisa kulakukan hanya menjaga diri dari hati yang lain. aku terlalu sibuk untuk menjadi orang bisa kamu jadikan imam. disela-sela curhatanku dengan Rabb ku, aku selalu berpesan. jikalau saja, kamu bukan Perempuan yang ditakdirkan itu, maka aku berharap engkau bisa dijauhkan dariku, sejauh bumi dan matahari, sejauh masa lalu yang tidak bisa diulang kembali. aku selalu takut, kalau yang aku rasakan ini hanya sekedar was-was dari syaitan. karena aku tidak mengerti yang mana beneran aku tertarik dengan hati, dan yang tertarik dengan nafsu saja.
seiring waktu berjalan, melewati dimensi waktu yang berbeda. hal yang kutakutkan terjadi. kamu membuat aku kecewa dengan perbuatan mu. sebelumnya aku sudah ada firasat yang tidak enak tentangmu. tapi tak ku hiraukan dan ternyata, aku keliru saat tidak menghiraukan firasat itu. lagi-lagi aku salah dalam melangkah. tidak termaafkan.
aku adalah lelaki idealis dan rasional. saking idealisnya aku, aku yakin kalau hubungan jarak jauh itu bisa berhasil. seperti hubunganku dengan kamu. tapi kenyataannya aku melewatkan satu hal. aku lupa menyampaikan padamu, perihal perasaanku padamu. sebuah kesalahan yang fatal yang dilakukan oleh anak adam.
ini awal mula kebodohan yang kuperbuat, yang berujung dengan kamu jalan dengan cowo lain. meskipun kamu cuma menganggap dia teman. tapi kita ga akan pernah tau, mungkin yang hari ini teman namun diam-diam memiliki rasa suka sama kita. kita ga akan pernah tau. jujur saja aku cemburu, hatiku hancur seketika, sakit. bahkan sampai sekarang aku menulis. aku belum bisa berdamai dengan rasa sakit bercampur kecewa ini. kamu pernah bilang, kalau dirimu mengidamkan pria yang menjaga dirinya dan kehormatannya. namun yang kulihat, kamu bahkan tidak menjaga dirimu dan kehormatanmu. adil kah menurutmu? apakah menurutmu itu hal yang wajar dilakukan?. kamu menghancurkan pengharapanku, ternyata kamu memang unik. dan tentu saja, aku menyimpan ribuan pertanyaan untukmu. sebelum aku mengakhiri hubungan ini.
Komentar
Posting Komentar